Ampuhnews.com Palembang – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sumatera Selatan (Sumsel) gelar diskusi publik dan deklarasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) damai di Ngupiday Caffe Jalan Angkatan 45 Lorok pakjo Kecamatan Ilir Barat I Kota Palembang, Jum’at (15/11/2024).
Diskusi publik tersebut mengusung tema ‘anti informasi hoaks’ dengan menghadirkan narasumber yaitu Pengamat Politik Bagindo Togar, Kabid PKP Kominfo Provinsi Sumsel Andi Suman, AMSI Sumsel Nila Ertina FN.
Ketua AMSI Sumsel, Ardhy Fitriansyah dengan sapaan akrabnya Anang mengatakan bahwa penyelenggaraan Pilpres dan Pileg 2024 yang lalu, diwarnai hoaks politik. Begitupun dengan semakin mendekati hari pencoblosan atau pemungutan suara dalam Pilkada serentak 27 November 2024 yang tinggal menghitung hari, informasi hoaks pun mulai bergerak.
“Berdasarkan data yang dihimpun Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) pada semester 1 Tahun 2024, informasi hoaks mencapai 2.119. Jumlah ini hampir menyentuh total temuan hoaks sepanjang Tahun 2023 yang mencapai 2.330,” katanya.
Lanjut dia sampaikan bahwa terkait dengan hal ini, AMSI Sumsel mendukung pelaksanaan Pilkada 2024 yang damai dan bersih dari segala bentuk informasi hoaks serta ujaran kebencian.
“Kami mengajak semua media untuk secara bersama-sama menyampaikan pemberitaan yang berbasiskan fakta, melakukan verifikasi berlapis terhadap informasi yang dicurigai mengandung hoaks dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi,” ucapnya Anang.
Lanjut Anang beberkan bahwa selain diakusi hari ini juga, AMSI mendeklaraaikan Pilkada damai, menyepakati agar Pilkada di Sumsel berjalan dengan lancar tanpa konflik.
“Mudah-mudahan dengan adanya deklarasi ini menjadi titik awal, khususnya para jurnalis atau wartawan untuk memberikan pemberitaan yang hoaks dan mengantisipasi pemberitaan-pemberitaan yang tidak benar,” harapnya.
Lebih lanjut dia terangkan bahwa AMSI sendiri mempunyai program cek fakta untuk mengawasi dan memantau setiap kejadian di Sumsel, dari setiap pemberitaan baik foto maupun videonya, apakah hoaks atau asli.
“Jika dari anggota AMSI sendiri yang menyebarkan pemberitaan-pemberitaan hoaks, akan diberi sanksi, tetapi terlebih dahulu melaporkan ke organisasi kemudian dewan pers, jika dinyatakan hoaks dan tindak pidana jurnalis bisa dibawa ke ranah hukum,” tegasnya Anang.
Terakhir Anang tambahkan, mudah-mudahan kedepan AMSI, akan ada posko pengaduan terkait dengan pemberitaan hoaks dan pihaknya sudah menjalin kerjasama dengan Kominfo Provinsi Sumsel.
“Kepada seluruh masyarakat Sumsel, mari kita berpikir cerdas, apalagi terkait dengan informasi dan pemberitaan, carilah dulu kebenarannya. Ayo kita sukseskan Pilkada damai di Sumsel,” pungkasnya Anang (Zul).
