Ampuhnews.com | Palembang – Indonesia, sebagai Negara yang menganut asas demokrasi, menghadapi beberapa tantangan besar dalam menjaga integritas keberlangsungan proses demokrasi dalam sistem Pemilihan Umum (Pemilu).
Dalam proses demokrasi Pemilu banyak cara dalam mengkampanyekan atau mempromosikan calon yang akan maju menjadi kepala Daerah baik di tingkat Daerah maupun pusat. Tidak menutup kemungkinan melalui beberapa kampanye hitam.
Kampanye hitam sendiri merupakan cara menyerang lawan politik dengan melakukan black campaign. Dimana kampanye ini di lakukan dengen menyebarkan isu-isu, informasi palsu maupun tuduhan tanpa bukti yang bertujuan menjatuhkan karakter lawan politik.
Salah satu contoh dari kampanye hitam yang sering terjadi menjelang pemilu:
* Menuduh atau menyebarkan informasi hoaks kepada pemilih
* Menggiring opini yang belum tentu sesuai fakta
* Menyebarkan narasi bahwa seseorang pencalon tidak dapat menjadi pemimpin yang baik
Dimana hal-hal tersebut dilakukan guna menjatuhkan reputasi lawan politik.
Sementara itu Adapula kampanye negatif, yang berlandaskan data dan fakta untuk menyoroti kelemahan lawan politik (Contohnya: Mengangkat utang janji lawan politik). Dan sering kali hal ini menjadi bagian dari strategi kampnye hitam.
Biasanya kegiatan kampanye hitam ini dilakukan selama masa kampanye resmi.
Dilakukan oleh oknum-oknum tertentu dari salah satau maupun masing-masing pendukung calon pemilu.
Dari dua kampanye tersebut yang di mana satu bertujuan memojokkan dan satu lagi bertujuan menghancurkan karakter lawan politi, menjadikan hal tersebut sebagai strategi dalam menyukseskan dan mengambil hati dari masyarakat.
Hal ini tentu menjadi ancaman serius untuk keberlangsungan demokrasi yang sehat di indonesia.
Sehingga hal ini lah yang membuat resah masyarakat, di mana masyarakat dihadapkan dengan tugas yang penting untuk memfilter informasi yang beredar/diterima, serta tidak terprovokasi oleh propaganda yang akan menghancurkan integritas bangsa.
Maka dari itu di perlukannya partisipasi aktif dari berbagai lapisan masyarakat untuk melawan kampanye hitam ini. Diperlukannya kesadaran dan edukasi politik akan pentingnya menjaga integritas demokrasi yang menjadi kunci indonesia lebih baik lagi.
Dengan kesadaran kolektif, indonesia dapat mencapai Pemilihan Umum yang bersih, adil dan berintegritas.
(Iing Vidiadari, Mahasiswa Program Studi Ilmu Politik UIN Raden Fatah Palembang)