Ampuhnews.com Palembang – Lembaga Gerakan Tolak Korupsi (Galaksi) Sumatera Selatan (Sumsel) akan melaporkan SMA Negeri Plus 2 Banyuasin III Kabupaten Banyuasin ke Kejaksaan Agung (Kejagung) di Jakarta, senin 21 Februari 2024 mendatang.
Hal tersebut di sampaikan oleh
Ketua Umum Galaksi Sumsel Kepada Awak media Ampuhnews melalui via whatsapp Palembang, Selasa (6/2/2024).
“Kami akan melaporkan SMAN Plus 2 Banyusin III ke Kejaksaan Agung terkait Penggunaan Anggaran dana BOS Tahun 2020, 2021 dan 2023 untuk Tahap 1, 2 dan 3. Sedangkan Tahun 2023 untuk tahap 1 dan 2,” katanya.
Ia berharap kepada Kejagung, agar nantinya setelah mendapatkan laporan dari lembaga Galaksi, segera Turun Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumsel Untuk mengaudit dan memeriksa Kepala SMPN 1 Banyusin II terkait realisasi anggaran dana BOS tahun anggaran 2020, 2021, 2022 dan 2023.
Adapun realisasi anggaran dana BOS SMAN Plus 2 Banyuasin III yang telah diterima untuk Tahun 2020, Tahap 1 Rp 193.500.000, Tahap 2 Rp 258.000.000, Tahap 3 Rp 183.150.000. Tahun 2021, Tahap 1 Rp 183.150.000, Tahap 2 Rp 244.200.000, Tahap 3 Rp 209.700.000. Tahun 2022, Tahap 1 Rp 209.700.000, Tahap 2 Rp 279.600.000, Tahap 3 Rp 209.700.000, dan Tahun 2023 Tahap 1 Rp 389.250.000 dan
Tahap 2 Rp 389.250.000.
“Data tersebut kurang lebih yang diterima pihak Sekolah dari negara untuk anggaran Dana BOS, tapi sangat disayangkan diduga secara realisasi tidak sesuai dengan laporan pertanggung Jawaban,” ungkapnya Dasri.
Disamping itu juga Dasri ungkapkan bahwa diduga ada beberapa kegiatan yang di laporkan tidak sesuai dengan tehnis dilapangan serta kegiatan terindikasi mark up pada proses Pelaksanaan realisasi dana BOS, sehingga dugaan kuat anggaran dana bos dikerjakan tidak maksimal dan terindikasi korupsi serta berpotensi merugikan keuangan Negara .
“Semoga apa yang akan kami Laporkan ini Nanti nya agar bisa segera ditindak lanjuti oleh Kejagung RI, dan pada saat laporan nanti kita akan tambahkan juga data pendukung berupa dokumentasi dan rincian realisasi anggaran dan beberapa aitem kegiatan yang kami duga terindikasi fiktip dan dikerjakan tidak maksimal,” bebernya.
Sementara Kepala SMAN Plus 2 Banyuasin III Drs Yusrizal MPd sudah di konfirmasi terkait hal tersebut, oleh wartawan ampuhnews.com melalui via Whatsapp, Rabu (7/2/2024) kemarin hingga saat ini dan belum ada balasan. (Zl).